Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Pagi ini aku merasa perasaanku tak terbentuk dengan baik. Padahal aku selalu berkata, pagi merupakan hari baru yang menyenangkan. Hari baru yang penuh kejutan. Perdebatanku semalam dengan Yuda berujung perpisahan.
Aku kembali mengingatnya. Setiap peristiwa yang terekam. Lima tahun terlalu terburu-buru disudahi. Aku mengalah pada keadaan. Bukan berarti aku kalah. hanya saja, memilih berhenti jauh lebih baik saat ini dan barangkali untuk ke depannya. 

"Jadi lu mau kita udahan 'kan?" sepenggal kalimat Yuda kembali memotong-motong ketenanganku. 
Mataku kembali basah, padahal sembab semalam belum juga hilang. Keputusan mengakhiri hubungan dengan Yuda bukanlah hal yang gampang. Hampir sebulan aku memikirkannya. Berjibaku dengan setengah hati yang masih mencintainya. Namun, jika aku terus bertahan dengannya sama halnya aku terus menyakiti diriku sendiri. 

Semenjak aku memergokinya selingkuh dengan sahabat dekatku. Rasanya aku telah kehilangan kepercayaan. Walau berulang kali ia meminta maaf dan ingin memulai semuanya dari awal. Aku berusaha untuk memahami dan menerima semuanya. Namun, saat aku kembali mengingat peristiwa kelam itu. Aku kembali terperangkat pada hati yang ingin sekali pergi. 

Lima tahun aku dan Yuda membangun hubungan dengan baik. Lima tahun pula aku menjalin perahabatan bersama Ismi. Banyak hal yang kami bertiga lalui. Tapi kenapa semua berujung hancur. 


Posting Komentar untuk " "